RADIOLOGI MAKASSAR

Pulsating Superman Logo Pointer
Photobucket"alt="gambar"title="klik here to get more"/>

1. Pengertian Istilah Panoramik (Langland, 1989)
Pengertian panoramik biasanya disebut juga Orthopantomografi atau Rotografi. Secara etimologis orthopantomografi berasal dari kata :
- Ortho berasal dari bahasa Yunani yang berarti normal atau lurus. - Pan beraasal dari bahasa Inggris yang berarti menyeluruh. - Tomos berasal dari bahasa Yunani berarti potongan atau irisan. - Graphic berasal dari bahasa Yunani berarti gambaran atau catatan.
Jadi dari asal kata tersebut dapat disimpulkan bahwa orthopantomografi (OPG) berarti pemeriksaan radiologis dari gigi beserta rahangnya yang berbentuk melengkung sehingga terlihat gambaran yang lurus dari film dengan menggunakan prinsip tomografi.

2. Komponen Pesawat Panoramik (Whaites, 1997)
Jenis rancangan pesawat panoramik berbeda satu dengan yang lain tetapi semua pada dasarnya terdiri dari tiga komponen pokok, yaitu :
  • Tube head sinar-X
Tube head menghasilkan berkas sinar-X yang sempit dengan penyudutan ke arah atas kira-kira 80 dari bidang horizontal.
  • Kaset film dan kaset carriage (tempat kaset)
Tempat kaset terbuat perisai tembaga, dihubungkan dengan tube head sehingga dapat bergerak saling berlawanan arah selama eksposi. Hal ini menghasilkan pergerakan tomografi yang singkron pada bidang vertikal.
Kaset yang digunakan adalah kaset tipis yang fleksibel atau kaset yang kaku dengan dilengkapi screen, biasanya ukuran kaset 5 x 12 inchi atau 6 x 12 inchi (Langland, 1989).

  • Peralatan untuk memposisikan pasien termasuk light beam marker
Hand grips digunakan untuk pegangan tangan pasien dan untuk mengurangi pergerakan pasien pada pesawat panoramik posisi berdiri (stand up unit). Wheel chair digunakan untuk tempat duduk pasien yang dapat diputar untuk memudahkan penataan posisi pada pesawat panoramik posisi duduk (sit down unit). Light beam marker (sinar penanda) digunakan untuk membantu memposisikan pasien jika pasien menghadap ke dinding. Bite block digunakan untuk mengganjal gigi agar insisivus sentral atas dan bawah pada posisi “ujung dengan ujung” sehingga dapat menghindari superposisi. Penopang dagu digunakan untuk meletakkan dagu pasien agar tidak bergerak (Langland, 1989).
  3. Prinsip Kerja
Prinsip kerja pesawat panoramik menggunakan tiga pusat putaran. Hasilnya sangat memuaskan karena dapat mengatasi masalah-masalah yang ada sebelumnya yaitu terjadi banyak superposisi pada gigi bagian posterior. Pada pesawat ini pasien dalam keadaan diam, sumber sinar-X dan film berputar mengelilingi pasien, gerakan kurva film kaset berputar pada sumbunya dan bergerak mengelilingi pasien. Sumber sinar-X dan tempat kaset bergerak bersamaan dan berlawanan satu sama lain. Celah sempit pada tabung mengeluarkan sinar yang menembus dagu pasien mengenai film yang berputar berturut-turut pada tiga sumbu rotasi, satu sumbu konsentris untuk region anterior pada rahang (tepatnya di sebelah incisivus pada region premolar). Dan dua sumbu rotasi eksentris untuk bagian samping rahang (tepatnya di belakang molar tiga kiri dan kanan (Langland, 1989).
Read More …

  Teman-teman mungkin sudah banyak yang tahu kalo membaca foto thorax yang memberikan beberapa warna putih. Tapi untuk foto thorax yang memberikan warna hitam sepertinya agak sulit di analisa, karena memang dasarnya gambaran paru-paru itu memang hitam (lucent). Nah mari kita mulai belajarnya...



Gambaran Hitam Pada Paru-Paru
Gambaran Hitam pada paru-paru bisa disebabkan beberapa diagnosa berikut yaitu :
1. Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD)
2. Pneumothorax
3. Tension Pneumothorax
4. Pulmonary Embolus
Untuk lebih jelasnya bagaimana bentuk gambaran hitam pada paru-paru dari masing-masing diagnosa diatas, mari kita lihat satu persatu.

1. Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD)




Ini adalah Foto Thorax dengan pasien COPD. Kedua lapangan paru terlihat lebih hitam dan lebih besar secara volume dibandingkan dengan gambaran normal. Hemidiafragma terlihat rata dan pada bagian tengah dan terdapat bullae di bagian tengah paru. Lebih sedikit pembuluh darah yang terlihat secara peripheral terutama di bagian atas dan tengah, tetapi arteri pulmonari terlihat besar di pertengahan, menandakan adanya perkembangan hipertensi arterial pulmonari lanjutan.

Jika kita mau menentukan penyebab adanya bayangan hitam pada kedua lapangan paru, maka yang perlu kita perhatikan adalah :

Perhatikan masalah daya tembus. Lihat pada corpus vertebrae yang berada di belakang jantung. Ingat bahwa sinar-x yang daya tembusnya besar akan memberikan gambaran corpus vertebrae lebih keras di belakang bayangan jantung. Jika corpus vertebrae tersebut terlihat sangat jelas, maka ini berarti daya tembus sinar-x terlalu tinggi. Hal ini akan menyebabkan gambaran paru terlihat hitam. Jika ini terjadi maka COPD tidak bisa dinilai karena penyebab gambaran paru terlihat hitam bukan karena penyakit tetapi karena over expose.

Namun jika kita merasa bahwa faktor eksposi yang kita gunakan sudah tepat, maka penyebab gambaran hitam pada kedua lapangan paru kebanyakan adalah karena COPD. COPD ditandai dengan pembesaran paru-paru yang disebabkan karena adanya udara yang terjebak dan berkembangnya bullae (bullae adalah istilah medis untuk gelembung yang dilapisi oleh kulit dan didalamnya terpat udara atau cairan). Untuk memastikan bahwa ini COPD maka harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Hitung jumlah costae yang telihat secara anterior. Jika paru-paru membesar, maka kita dapat menghitung costae lebih dari tujuh. Hati-hati dalam perhitungan ini, sebab kadang-kadang pada pasien normal, kita juga dapat menghitung costae lebih dari tujuh.

2. Lihat bentuk diafragma. Pada kasus COPD diafragma terlihat flat bahkan kadang-kadang membuka ke atas. Hal ini lebih memudahkan dalam penandaan adanya hiper ekspansi daripada menghitung jumlah costae.

3. Lihat bentuk dari jantung. Thorax yang mengalami pelebaran pada kasus COPD akan membuat sinar-x menjadikan jantung menjadi elongasi dan terlihat mengecil, terangkat dari batas bawahnya.

4. Lihat Bullae. Terdapat daerah hitam yang jelas pada paru-paru biasanya terlihat melingkar, dikelilingi oleh bayangan garis rambut. Bullae menekan paru-paru normal dan menyimpangkan pembuluh-pembuluh darah yang berada disekeliling paru-paru jadi untuk melihat bullae ini cari daerah yang terdapat penyimpangan pembuluh darah, biasanya di situ terdapat bullae.

5. Lihat tanda-tanda paru. Paru-paru yang hitam karena COPD biasanya diiringi oleh menurunnya tanda-tanda paru. Penurunan tanda-tanda paru ini terjadi pada kedua lapangan paru (bilateral) dan menyebar secara lurus mulai dari hilum yang menjadi pendek dan tebal hingga ke peripheral.

2. Pneumothorax





Pasien di atas mengalami pneumothorax pada sisi sebelah kiri dengan kolaps sebagian pada paru kiri. Lapangan paru luar terlihat hitam. Dapat kita lihat ujung paru yang berwarna hitam (tanda panah).

Penyebab Pneumothorax :
- Spontanitas (tiba-tiba saja terjadi)
- Latrogenic/Trauma misalnya benturan pada pleura, biopsi pada transbronchialis, pemasukan garis vena pusat, ventilasi mekanis.
- Penyakit paru obstruktif misalnya asma, COPD
- Infeksi misalnya pneumonia, tuberculosis
- Cystic fibrosis
- Connective tissue disorders misalnya Marfan’s , Ehler-Danlas

Jika kita melihat adanya gambaran hitam pada paru yang unilateral (hanya pada satu sisi paru saja) maka yang perlu kita perhatikan adalah :

1. Perhatikan kualitas film. Film yang memilki basic fog tidak merata akan menyebabkan film terlihat hitam sebagian.

2. Tentukan sisi mana yang mengalami kelainan. Hal ini biasanya mudah ditentukan dimana sisi yang mengalami pengurangan tanda-tanda paru merupakan sisi yang mengalami kelainan.

Sekarang kita harus menentukan penyebab kehitaman terjadi. Tanda-tanda paru sebenarnya merupakan pembuluh darah dan tidak adanya tanda-tanda paru menyebabkan paru-paru terlihat hitam. Gambaran pembuluh darah akan hilang jika paru ditutupi oleh udara yang akan terjadi bersamaan dengan pneumothorax, bullous atau cystis lung disease (penyakit paru cystis) atau jika pembuluh darah kekurangan darah sebagaimana terjadi pada emboli pulmonari. Lalu untuk membedakan antara pneumothrax, bullous/cyst dan emboli pulmonari, maka harus diperhatikan :

1. Lihat ujung paru. Pada pneumothorax kita dapat melihat ujung dari paru terlihat tidak normal. Perhatikan lebih seksama bagian atas, dimana udara akan terakumulasi pertama kali. Mata kita terlatih untuk melihat garis horisontal lebih baik dibandingkan dengan melihat garis vertikal sehingga kadang-kadang lebih mudah mendeteksi ujung paru apabila foto thorax tersebut diputar sehingga ujung paru berada di atas dan dibawah bukan di kanan dan di kiri.

2. Lihat Mediastinum. Mediastinum yang tampak, bergeser dari paru yang berwarna hitam, menandakan berkembangnya tension pneumothorax. Ini merupakan emergensi medis dan kita harus dengan segera memeriksa kembali pasien tersebut.

3. Lihat sisa paru yang ada. Bullous disease tampak berkurang jika sisa paru yang ada tampak normal.

4. Perbedaan antara pneumothorax dan bullae bisa sangat sulit dan seringkali tidak mungkin. Lihat lagi dengan seksama tanda-tanda paru. Jika kita melihat tanda-tanda paru tadi menyilang di atas daerah paru yang berwarna hitam, maka kemungkinan kita sedang melihat bullae. Jika kita melihat tanda-tanda paru mulai dari peripheral sampai daerah paru yang berawarna hitam, maka itu juga kemungkinannya adalah bullae.

5. Minta pasien untuk melakukan ekspirasi saat foto thorax diambil. Pada umumnya Thorax akan terlihat lebih kecil saat ekspirasi, namun pada pneumothorax, thorax terlihat lebih besar saat ekspirasi.

3. Tension Pneumothorax










Pasangan foto thorax diatas menunjukkan adanya potensi kondisi yang fatal dari tension pneumothorax (pneumothorax yang disebabkan karena adanya penekanan). Pada Foto Inspirasi, paru kanan semuanya kolaps, tetapi mediastinum berada ditengah. Pada Foto Ekspirasi, udara terjebak di hemithorax kanan di bawah tekanan positif, jantung dan paru kiri tertekan ke arah kiri. Vena balik jantung mengalami obstruksi dengan potensi hasil yang fatal jika cavum pleura tidak segera dikeringkan.

Jika kita mencurigai adanya pneumothorax sebagai penyebab gambaran hitam pada lapangan paru, kita harus memperhatikan dengan baik apakah gambaran hitam tersebut berada dibawah tekanan sebagaimana halnya emergensi medis. Jika memungkinkan lihat pd film ekspirasi dan :

1. Lihat ukuran kehitaman paru. Pada tension pneumothorax paru-paru yang berwarna hitam biasanya sangat besar.

2. Lihat posisi mediastinum. Pada tension pneumothorax mediastinum akan bergeser dari paru yang mengalami tension pneumothorax.

3. Lihat bentuk mediastinum. Lihat pada ujung dari paru yang berwarna hitam. Jika dia cekung ke arah yang berwarna hitam, maka dicurigai adanya tension pneumothorax.

4. Selalu ingat pada pasien. Tension Pneumothorax bisa berkembang kapan saja dan jika pasien tiba-tiba mengalami stres, maka gambaran tension pneumothorax bisa hilang saat diambil foto thorax pada kondisi stres ini, padahal pasiennya masih memiliki tension pneumothorax.

4. Pulmonary Embolus (PE)






Foto thorax di atas diambil dari pasien yang mengalami pembesaran pulmonary embolus akut. Perhatikan dengan baik pada daerah kanan atas. Mendadak muncul fissura horisontal dimana daerah tersebut terlihat lebih hitam dibandingkan dengan bagian kiri pada tinggi yang sama (tanda panah). Ini merupakan Westermark’s sign dari perfusi yang berkurang pada daerah paru yang mengindikasikan bahwa arteri pada daerah ini mengandung gumpalan besar. Perhatikan juga daerah konsolidasi dibawah fissura horisontal, merupakan titik kecil dari infarksi.

Ingatlah untuk selalu memeriksa kualitas film yang digunakan. Hal ini menjadi penting sebab perubahan densitas yang diakibatkan oleh pulmonary emboli sulit dibedakan dengan perubahan densitas yang diakibatkan tidak sempurnanya pengambilan foto. Jika kita mencurigai adanya PE sebagai penyebab kehitaman pada paru-paru, maka kita harus :

1. Periksa tanda-tanda yang dihasilkan oleh COPD maupun pneumothorax. Kita harus memisahkan kehitaman yang dihasilkan karena kedua diagnosa tadi.

2. Tentukan apakah daerah paru yang mengalami penghitaman itu melingkar dan tidak tersebar luas. Embolus di dalam arteri pulmonalis hanya akan memberikan efek pada bagian-bagian yang disuplai oleh arteri dan tidak menyebabkan hal lainnya. Sangat mungkin jika terjadi emboli pada daerah yang sangat luas, akan terjadi gambaran hitam pada keseluruhan lapangan paru, namun jika hal ini terjadi lupakan pemeriksaan sinar-x, karena dalam keadaan seperti ini, pasien berada pada posisi yang sangat berbahaya, dekat dengan kematian.

3. Lihat sisa dari paru. Perfusi yang rendah (under perfusion) pada daerah yang mengalami pulmonary emboli akan menyebabkan perfusi yang tinggi (over perfusion) pada bagian paru yang lain dan akan meningkatkan densitas pada bayangan vascular. Akan sangat membantu jika dibandingkan dengan foto sebelumnya yang pernah dibuat.

4. Perhatikan arteri pulmonari dan bayangan jantung. Sebuah pulmonary emboli akut akan menyebabkan dilatasi pada arteri pulmonari terutama pada ventrikel dan atrium kanan. Arteri pulmonari akan bertambah besar dan bisa menyebabkan pembesaran juga pada bayangan jantung.

5. PE merupakan hal yang jarang yang menyebabkan paru-paru berwarna hitam dan biasanya diikuti dengan perubahan pada infarksi yang akan dijelaskan lebih lanjut, atau bisa juga tidakmenyebabkan perubahan apapun. Maka, kecuali pasiennnya berada pada kondisi yang tidak baik, pikirkan kembali mengenai penyebab lain mengapa paru-paru berwarna hitam karena penyebab lain tersebut jauh lebih mungkin sebagai penyebab paru-paru berwarna hitam.

Perubahan Infarksi
Meskipun PE menyebabkan paru-paru berwarna hitam biasanya kita akan melihat bahwa PE menyebabkan perubahan infarksi, mengarahkan kita pada hemoragic atau nekrosis paru. Ini akan menyebabkan perubahan pada foto sebagai berikut :
- Hemidiafragma yang meningkat
- Kolaps dan linier alectasis
- Effusi Pleura
- Bayangan yang bertingkat


sumber :  http://amry-ramo.blogspot.com/2011/03/belajar-baca-foto-thorax.html
 
Read More …

MAMOGRAFI 

Adalah pemeriksaan payudara secara radiology u/ mendeteksi dini kanker payudara.

Tanda2 kanker payudara
1. adanya perubahan kulit payudara ( seperti kulit jeruk )
2. teraba ada benjolan di payudara
3. keluaran cairan / darah
4. ada rasa tidak enak di sekitar payudara
5. rasa kemeng di daerah aksila

mammografi lebih baik di lakukan pada saat subur yaitu 1 minggu setelah haid dan tidak boleh saat haid / menjelang haid karena ada perubahan hormonal.

Kontra indikasi
1. saat menstruasi
2. saat menyusui
3. pada wanita yang memakai silikon karena pada silikonnomor atomnya sangat tinggi, dan nomor atom yang tinggi mengakibatkan gambaran opaq sehingga tidak menampakan parenkim / serabut2 pada payudara.

Kv maksimal pada pesawat mammae adl 35 kv karena objek yang dfoto adl soft tissue, sedangkan mAs yang digunakan sangat tinggi y/ 500 mAs.

Mastektomi adalah pengambilan seluruh bagian payudara
Pada proyeksi obliq axila harus tampak karena pada axila terdapat kelenjar pectolaris.





Proyeksi pada mammografi :
1. cranio caudal
2. mediolateral 90o / lateral
3. lateromadial
4. obliq
5. kleopatra

MEDIOLATERAL
1. posisi hadap kanan ( duduk / berdiri )
putar tabung 90 o 
mammae pada pertengahan film
pasien maju sedikit & tangan pegangan pada pegangan kaset
bahu rileks
batas lateral pada rusuk
angkat mammae pada bentuk normal lalu di kompresi

2. recumben
tidur miring
lengan yang diamati diangkat
kaset diletkan didepan axila
mammae yang lain tarik ke posterior
kolimasi pada mammae saja

craniocaudal ( duduk / berdiri )
1. tempatkan mammae pada film
2. batas tepi film berad dalm dinding dada di bawah payudara
3. suruh pasien untuk menekan dada ke film shg mammae infor berada pada film
4. bahu rileks
5. kepala menjauh
6. kolimasi sesuai
7. informasikan tentang tindakan kompresi
8. cek kembali mammae sebelum kompresi
9. kompresi scra perlahan – lahan 
10. setelah kompresi pasien suruh tahan nafas dan eksposi



mammografi terutama di gunakan untuk :
1. wanita yang berumur lebih dari 35 th
2. wanita yang tidak menikah
3. wanita yang tidak punya anak
4. wanita yang melahirkan anak pertamanya, umurnya lebih dari 30th
5. wanita pada masa menopouse
6. wanita yang punya silsilah keluarga terkena kanker

variasi pada jaringan mammae:
1. wanita post pubertal = berisi jaringan konektif, berdensitas tinggi, radiografinya homogen dengan sedikit perbedaan jaringan
2. wanita hamil = sampai akhir menyusui, hipertrophi yang signifikan pada kelenjar duck nya, mammae sangat dense & opaq ( tidak kontras )
3. wanita yg tdk menyusui lagi = terjadi involsi besar pada kelenjar dan parenkimnya sehingga terjadi penimbunan lemak dan kontras tinggi
4. wanita menopouse = kelenjar mammae mengalami ” ATROPI GRADUAL ”
5. terjadi akumulasi lemak & kelenjar yang berbeda pada setiap orang.

Standart alat mammografi

1. kaset ber IS tunggal dengan kualitas tinggi
2. film beremulsi tunggal mengurangi pa2ran radiasi, image lebih baik
3. kompresi mammae
4. teknik KV rendah ( 28 – 36 ) dengan transformer khusus
5. tabung X – ray dangan Target Molibdenum ( produksi energi rendah )
6. ada filter tambahan 0.03 mm = 0.5 mm Al
7. fokus kecil
8. kolimasi berkas
9. pasewat lengkap dengan variasi posisi pasiena


sumber :  http://teknikelektromedik-medan.blogspot.com/2011/01/mamografi.html
Read More …


  Tulang (bukan paman ) merupakan bagian tubuh yang berfungsi sebagai penyokong serta pelindung organ-organ tubuh. Dengan adanya tulang, manusia jadi dapat bergerak dan berfungsi di dunia ini Meskipun tampaknya keras, sebenarnya tulang itu terus berproses. Tanpa kita sadari, tulang kita ini terus terganti dengan yang baru, melalui suatu proses tertentu yang dipengaruhi oleh hormon-hormon. Karena itu kalsium selalu dibutuhkan oleh tubuh untuk pembentukan tulang.

Yah… namanya juga hidup… Pada kehidupan manusia, banyak hal yang dapat terjadi seiring dengan aktivitas yang dilakukan. Seperti halnya trauma atau benturan. Trauma dapat menyebabkan tulang mengalami fraktur. Fraktur adalah setiap retak atau patah pada tulang yang utuh (reeves C.J,Roux G & Lockhart R,2001).

Sebenarnya fraktur ini dapat terjadi karena beberapa hal, yaitu:

  1. Trauma pada tulang
  2. Tekanan yang berulang (kompresi)
  3. Kelemahan tulang yang abnormal. Misalnya pada penderita osteoporosis dan tumor tulang.

Jenis fraktur ini ada bermacam-macam, tergantung dari sudut mana fraktur ini dipandang, misalnya dari monas 

1. Berdasarkan terbuka atau tidaknya fraktur

  • Fraktur tertutup (Closed fraktur), Jika patahan tulang tidak menembus kulit.
  • Fraktur terbuka (Compound fraktur). Jika patahan tulang menembus kulit, kulit jadi rusak atau robek. Disini terjadi kontak antara tulang dengan dunia luar, sehingga resiko terjadinya infeksi lebih besar.

2. Berdasarkan garis patahan fraktur

- Fraktur Lengkap (Complete Fracture) : bagian tulang terpisah total

  • Melintang (transverse)
  • Miring (oblique)
  • Seperti melintir (spiral)
  • Patahan tulang menyerpih/terbagi beberapa kepingan patahan (comminuted)

- Fraktur tidak lengkap ( incomplete fracture) : Bila tulang tidak terpisah secara lengkap.

  • Greenstick fracture ( fraktur dahan hijau), biasanya terjadi pada tulang anak kecil yang masih lentur
  • Fraktur kompresi. Biasanya terjadi pada tulang belakang (vertebra)

Di bawah ini adalah contoh gambar dari jenis-jenis fraktur diatas…

Patah tulang itu nyeri atau tidak sih??

Namanya juga patah tulang, ya so pasti nyeri banget lah ( aku ‘kan pernah merasakannya  ). Rasa nyeri ini bisa dikarenakan oleh beberapa hal di bawah ini:

  1. Ujung-ujung syaraf di sekitar tulang yang mengandung serabut syaraf nyeri, menjadi teriritasi akibat tulang yang patah
  2. Perdarahan akibat tulang yang patah, sehingga darah menumpuk di sekitar patahan, jaringan jadi bengkak sehingga menimbulkan nyeri. Seperti yang kutulis pada postinganku sebelumnya, dulu pahaku jadi gede banget akibat perdarahan ini dan saat operasi timbunan darah ini harus dibuang 
  3. Spasme atau mengencangnya otot pada jaringan sekitar tulang yang patah.

Bagaimana caranya supaya bisa tau, ada patah tulang atau tidak??

Pada fraktur terbuka, nggak perlu tanya-tanya lagi, karena tuh tulang udah nongol aja ke muka bumi kulit  Pada fraktur tertutup, bisa dilihat dari deformitas (kelainan bentuk) yang tampak. Contohnya, bila terjadi patah tulang pada lengan atas, akan tampak bentuk yang tidak normal dari lengan tersebut, misalnya bentuk yang membesar/ membengkak, atau tampak membengkok. Apalagi bila dipegang atau berusaha untuk digerakkan, rasa sakitnya rruarrr biasa Namun, untuk lebih memastikan, dapat dilakukan pemeriksaan X-ray alias foto rontgen pada daerah terjadinya benturan.

Kalau sudah tau patah tulang, trus diapain dong…??

Sebenarnya, walaupun tidak diapa-apain, patah tulang dapat sembuh dengan sendirinya dalam artian tulang dapat menyambung dengan sempurna. Karena itu tidak salah juga bila ada sebagian orang yang lebih memilih pergi ke tukang pijat tulang dari pada harus bayar biaya yang mahal untuk operasi di rumah sakit. Masalahnya adalah, apakah tulang dapat kembali ke bentuk normal? Aku ingat sebuah ilustrasi yang digambarkan oleh dosenku dulu saat kuliah.

Gambar diatas adalah contoh tulang yang patah. Ujung-ujung tulang yang patah akan tersambung, walau bentuk patahannya seperti gambar diatas. Nah, bila tidak dilakukan tindakan medis, setelah sembuh tulang tidak dapat kembali seperti bentuk normalnya. Hal ini akan mengakibatkan “pemendekan” tulang. Bila terjadi pada kaki, tentu saja mempengaruhi panjang/pendeknya kaki. Jadi pincang deh…  So, my suggestion is: Serahkanlah pada ahlinya, yaitu dokter spesialis bedah tulang… 

Prinsip tindakan dalam penanganan fraktur :

  • Mengembalikan fragmen tulang ke posisi normal sesuai dengan anatominya. (reduksi)
  • Mempertahankan reduksi sampai terjadi penyembuhan (imobilisasi)
  • Mempercepat pengembalian fungsi dan kekuatan normal bagian yang terkena (rehabilitasi)

A. Metode untuk mencapai reduksi fraktur

  • Reduksi tertutup. Dengan menggunakan cara “manipulasi  dan traksi manual”. Sebelum dilakukan tindakan, pasien diminta persetujuan terlebih dahulu, analgesik (pereda rasa sakit) diberikan, bila perlu dibius. Posisi tulang yang patah dibetulkan dan dipertahankan sembari dokter memasang gips, bidai atau alat lain. Perlu dilakukan foto x-ray untuk memastikan posisi tulang sudah benar atau belum.
  • Traksi. Contoh traksi ini, mungkin ada yang pernah melihatnya di film atau langsung di RS. Kaki dibalut, posisinya agak ditinggikan, kemudian ditarik dan digantungi beban. Diharapkan didapat efek reduksi dan imobilisasi.
  • Reduksi terbuka. Dilakukan dengan cara pembedahan, kemudian posisi tulang patah disatukan agar normal kembali.

B. Immobilisasi :

Untuk mempertahankan posisi reduksi. Pada reduksi tertutup, telah dijelaskan diatas. Proses imobilisasi pada reduksi terbuka disebut juga Fiksasi Fraktur (Fracture Fixation). Terdapat 2 macam fiksasi, yaitu fiksasi eksternal dan internal. Alat yang digunakan pun bervariasi.

1. Fiksasi Eksternal, beberapa pin di pasangkan pada tulang melalui luar kulit untuk menyatukan tulang. Kemudian posisi pin yang diluar kulit dipertahankan.


2. Fiksasi Internal, yaitu pemasangan suatu alat untuk menyatukan tulang yang patah selama kurun waktu tertentu sebelum dilepas.

Beberapa alat yang lazim digunakan :

- Plate

Sebuah plat panjang dipasang pada permukaan tulang, kemudian potongan-potongan tulang disatukan dengan menggunakan beberapa sekrup, metode ini cocok untuk fraktur Comminuted.

- Wire


Tampak wire (kawat) digunakan bersama sekrup pada lutut. Gunanya wire ini adalah untuk meningkatkan tegangan pada tulang yang patah.

- Pins

Terdapat berbagai ukuran pin, pin ini dapat digunakan sebagai fiksasi temporer pada proses reduksi.

- Intramedullary Nail

Nail dipasang dari puncak tulang, masuk melalui bagian tengah tulang melewati bagian yang patah, hingga ujung tulang yang satunya, kemudian difiksasi dengan menggunakan sekrup.

- Screw (sekrup)


Screw kadang dipakai sendiri atau kombinasi dengan alat lain seperti wire dan plate. Gambar diatas menunjukkan sekrup yang dipasang pada pangkal tulang paha yang dekat dengan panggul. Gambar disamping adalah berbagai ukuran sekrup.

Aku jadi ingat dulu waktu aku kuliah dan praktek di kamar operasi, menyaksikan operasi tulang serasa sedang berada di bengkel. Suara bor, ditambah dengan dentingan dua benda logam berpadu… persis bengkel dah…   

C. Rehabilitasi,

Dilakukan utnuk meningkatkan kembali fungsi dan kekuatan pada bagian yang sakit. Dapat dilakukan dengan cara:

  • Mempertahankan reduksi dan imobilisasi
  • Meninggikan bagian yang sakit untuk meminimalkan pembengkak
  • Mengontrol kecemasan dan nyeri (biasanya orang yang tingkat kecemasannya tinggi, akan merespon nyeri dengan berlebihan)
  • Latihan otot. Pergerakan harus tetap dilakukan selama masa imobilisasi tulang, tujuannya agar otot tidak kaku dan terhindar dari pengecilan massa otot akibat latihan yang kurang.
  • Berpartisipasi dalam aktivitas hidup sehari-hari
  • Kembali aktivitas secara bertahap

Nutrisi di masa penyembuhan tulang

Tentu saja makanan yang mengandung banyak kalsium sangat dibutuhkan untuk penyembuhan tulang, misalnya yoghurt, ikan yang dimakan dengan tulangnya, susu dll. Nutrisi untuk menunjang penyerapan kalsium juga dibutuhkan, antara lain Lysin, sejenis asam amino yang banyak terdapat pada produk susu dan kedelai. Namun perlu dihindari juga hal-hal yang dapat “mencuri” tulang, seperti gula, garam, alkohol dll. 

Read More …



Konvensional radiolography :
-          superimposed / flat hanya 2 dimensi perlu proyeksi multi, media kontras
-          kemampuan membedakan jaringan [imaging contrast] terbatas, ini tergantung pada:  - Perbedaan x-ray attenuation
- Kwalitas media { mis : film }
-          tak dapat mendeteksi perubahan atenuasi yang kecil, hanya antara udara, fat, soft tissue, tulang, logam.
-          Kebanyakan organ tak bisa dideteksi hanya berdasarkan perbedaan attenuase (liver dengan lien) sehingga perlu media kontras.
CT Scan:
-  Memakai x-ray
-  Lebih sensitive menilai perubahan attenuasi yang minimal.
MRI :
-  Tidak memakai x-ray
- Informasi gambar sama dengan CT Scan
- Tidak tergantung perubahan attenuasi
- Tergantung pada interaksi jaringan dengan kekuatan elektromagnetik
Keuntungan MRI
Keuntungan pemeriksaan dengan teknik MRI :
  1. Tidak memakai sinar X
  2. Tidak merusak kesehatan
  3. Banyak pemeriksaan tanpa memerlukan zat kontras
  4. Informasi gambar yang jelas dan menunjukkan parameter biologis
  5. Menghasilkan potongan 3 dimensi (aksial, frontal, sagital) dan banyak potongan yang dibuat hanya dalam satu waktu (lebih 8 potongan sekaligus)
Komposisi sebuah pesawat MRI:
  1. Magnet kekuatan antara 0,064 – 1,5 Tesla (T)
  2. Coil, alat pemancar dan penerima RF
  3. Sistem komputer yang canggih.
  4. Tenaga listrik dan sistem pendingin
MR signal ditunjukkan dengan jumlah nucleus yang mengalami presisi (spin density) pada volume tertentu.
Dari segi kekuatan magnet:
  1. high field magnet     > 1,5 T
  2. middle field magnet  0,5 – 1,5 T
  3. low field magnet      < 0,5 T (1 tesla = 10.000 gauss)
Dari jenis / tipe magnetnya:
  1. superconductive
  2. resistive
  3. permanent
Media kontras MRI :
Mempengaruhi waktu relaksasi, memperpendek T1 Dan T2 sehingga signal lebih
kuat.
Klasifikasi :
  1. Ferromagnetik
  2. Paramagnetic, mis: gadolinium, paling sering dipakai
  3. Superparamagnetic
MRI Safety:
Dapat mengenai penderita atau petugas karena faktor-faktor:
  1. medan magnet
  2. noise
  3. gas (helium)
  4. claustrophobia
  5. kontras media
Magnet:
  1. Efek biologik:
-   perubahan ringgan ECG (T wave elevation), temporer
-   stimulasi langsung pada sel otot dan syaraf karena induksi aliran listrik : magnetophosphenes
-   peningkatan ringan suhu badan
  1. Efek non biologik:
-   menyangkut benda-benda yang bersifat ferromagnetic dan elektrikal device, akan mengalami missle effect karena tarikan megnet
-   efek pemanasan logam --------- merusak jaringan
Noise: Gangguan pendengaran temporer / permanen, diatasi dengan Headphone
/earplug.
Gas: Helium sebagai pendingin pada magnet superconductive
------ menguap : asfiksi
------ kondensasi : frost bite
Penggunaan MRI
MRI merupakan pemeriksaan rutin di klinik/rumah sakit besar. Dengan MRI pada prinsipnya hampir semua irgan tubuh dapat diperiksa, mulai dari kepala sampai kaki terutama untuk pemeriksaan kepala & tulang bekang yang pada pemeriksaan CT scan tidak dapat dilihat kelainannya.
Indikasi:
  1. tumor CNS
  2. penyakit myelum
  3. memperjelas batas antara tumor denga undema otak
  4. membedakan tumor recurrent dengan fibrosis post radiasi
  5. membedakan prolaps discuss recurrent dengan fibrosis post operasi
  6. cardiac / vascular imaging
Kontra Indikasi :
Absolut tidak ada, hampir sama dengan iodium
Pada kehamilan (?)
Dosis : 0,2 ml / kg BB
Efek samping :
Rasa panas, nyeri, nausea, dizziness, headche, anaphylactic dll
Persiapan pasien :
-          penjelasan tentang cara pemeriksaan (perlu kerja sama yang baik).
-          Deteksi ada tidaknya alat/bahan yang ferromagnetic maupun electrical devices ( pacu jantung)
-          Penderita diminta kencing dulu
-          Bila menggunakan Kontras, puas minimal 2 jam
Langkah-langkah pemeriksaan MRI:
  1. penderita diletakkan dalam medan magnet
  2. organ yang akan diperiksa “dibungkus” dengan coil
  3. gelombang RF dihidupkan / dikirim kemudian .....
  4. pulsa RF distop / dimatikan, kemudian .....
  5. signal yang terbentuk direkam untuk .....
dibuat rekontruksi gambar
Lain-lain :
-          petugas yang masuk ruang dibatasi
-          alat-alat penunjang(respirator, tabung oksigen, tracheostomy, collar brace dll, harus bukan dari logam)
-          Wanita hamil trimester I: tidak dapat diperiksa dan tidak boleh masuk ruang periksa


 SUmber : http://nunuks94.blogspot.com/2013/05/perbedaan-mri-dengan-konvensional.html
Read More …

    Wilhelm Conrad Rontgen si penemu sinar X dilahirkan tahun 1845 di kota Lennep, Jerman. Dia peroleh gelar doktor tahun 1869 dari Universitas Zurich. Selama sembilan belas tahun sesudah itu, Rontgen bekerja di pelbagai universitas, dan lambat laun peroleh reputasi seorang ilmuwan yang jempol. Tahun 1888 dia diangkat jadi mahaguru bidang fisika dan Direktur Lembaga Fisika Universitas Wurburg. Di situlah, tahun 1895, Rontgen membuat penemuan yang membuat namanya kesohor.

Tanggal 8 Nopember 1895 Rontgen lagi bikin percobaan dengan "sinar cathode." Sinar cathode terdiri dari arus electron. Arus diprodusir dengan menggunakan voltase tinggi antara elektrode yang ditempatkan pada masing-masing ujung tabung gelas yang udaranya hampir dikosongkan seluruhnya. Sinar cathode sendiri tidak khusus merembes dan sudah distop oleh beberapa sentimeter udara. Pada peristiwa ini Rontgen sudah sepenuhnya menutup dia punya tabung sinar cathode dengan kertas hitam tebal, sehingga biarpun sinar listrik dinyalakan, tak ada cahaya yang bisa terlihat dari tabung. Tetapi, tatkala Rontgen menyalakan arus listrik di dalam tabung sinar cathode, dia terperanjat melihat bahwa cahaya mulai memijar pada layar yang terletak dekat bangku seperti distimulir oleh sinar lampu. Dia padamkan tabung dan layar (yang terbungkus oleh barium platino cyanide) cahaya berhenti memijar.


Karena tabung sinar cathode sepenuhnya tertutup, Rontgen segera sadar bahwa sesuatu bentuk radiasi yang tak kelihatan mesti datang dari tabung ketika cahaya listrik dinyalakan. Karena ini merupakan hal yang misterius, dia sebut radiasi yang tampak itu "sinar X." Adapun "X" merupakan lambang matematik biasa untuk sesuatu yang tidak diketahui.

Tergiur oleh penemuannya yang kebetulan itu, Rontgen menyisihkan penyelidikan-penyelidikan lain dan pusatkan perhatian terhadap penelaahan hal-ihwal yang terkandung dalam "sinar X." Sesudah beberapa minggu kerja keras, dia menemukan bukti-bukti lain seperti ini: (1) sinar X bisa membikin sinar pelbagai benda kimia selain "barium platinocyanide." (2) sinar X dapat menerobos melalui pelbagai benda yang tak tembus oleh cahaya biasa. Khusus Rontgen menemukan bahwa sinar X dapat menembus langsung dagingnya tetapi berhenti pada tulangnya. Dengan jalan meletakkan tangannya antara tabung sinar cathode dan layar yang bersinar, Rontgen dapat melihat di layar bayangan dari tulang tangannya. (3) sinar X berjalan menurut garis lurus; tidak seperti partikel bermuatan listrik, sinar X tidak terbelokkan oleh bidang magnit.

Sinar X memberi sumbangan besar dan kemajuan dunia kedokteran

Bulan Desember 1895 Rontgen menulis kertas kerja pertamanya mengenai sinar X. Laporannya dalam waktu singkat menggugah perhatian dan kegemparan. Dalam tempo beberapa bulan, beratus ilmuwan melakukan penyelidikan sinar X, dan dalam tempo setahun sekitar 1000 kertas kerja diterbitkan tentang masalah itu! Salah seorang ilmuwan yang penyelidikannya langsung bersandar dari hasil penemuan Rontgen adalah Antoine Henri Becquerel. Orang ini, meskipun maksud utamanya menyelidiki sinar X, justru menemukan fenomena penting tentang radioaktivitas.

Secara umum, sinar X bekerja bilamana enerji tinggi elektron mengenai sasaran. Sinar X itu sendiri tidak mengandung elektron, tetapi gelombang elektron magnetik. Oleh karena itu pada dasarnya dia serupa dengan radiasi yang dapat terlihat mata (yaitu gelombang cahaya), kecuali panjang gelombang sinar X jauh lebih pendek.

Penggunaan sinar X yang paling dikenal --tentu saja-- di bidang pengobatan dan diagnosa gigi. Penggunaan lain adalah di bidang radioterapi, di mana sinar X digunakan untuk menghancurkan tumor ganas atau mencegah pertumbuhannya.

Sinar X juga banyak digunakan di pelbagai keperluan industri. Misalnya, bisa digunakan buat ukur tebal sesuatu benda atau mencari kerusakan yang tersembunyi. Sinar X juga berfaedah di banyak bidang penyelidikan ilmiah, mulai dari biologi hingga astronomi. Khususnya, sinar X menyuguhkan para ilmuwan sejumlah besar informasi yang berkaitan dengan atom dan struktur molekul.

Kendati begitu, orang janganlah berlebih-lebihan menilai arti penting Rontgen. Memang benar, penggunaan sinar X membawa banyak manfaat, tetapi orang tidak bisa berkata dia telah merombak keseluruhan teknologi kita, seperti halnya penemuan Faraday atas pembuktian elektro magnetik. Begitu pula orang tidak bisa bilang penemuan sinar X benar-benar merupakan arti penting yang mendasar dalam teori ilmu pengetahuan. Sinar ultraviolet (yang panjang gelombangnya lebih pendek ketimbang cahaya yang tampak oleh mata) telah diketahui orang hampir seabad sebelumnya. Adanya sinar X --yang punya persamaan dengan gelombang ultraviolet, kecuali panjang gelombangnya masih lebih pendek-- masih berada dalam kerangka fisika klasik. Di atas segala-galanya, saya pikir layak menempatkan arti penting Rontgen di bawah Becquerel yang penemuannya lebih punya makna penting yang mendasar.

Rontgen tak punya anak, karena itu dia dan istrinya mengangkat anak seorang gadis. Tahun 1901 Rontgen menerima Hadiah Nobel untuk bidang fisika, yang untuk pertama kalinya diberikan untuk bidang itu. Dia tutup usia di Munich, Jerman tahun 1923.

Sumber : http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/01/biografi-wilhelm-conrad-rontgen.html
Read More …